Sabtu, 19 November 2011

BEKAM (AL-HIJAMAH)


Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia  dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk..
“Cupping used to : drain excess fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective tissue, bring blood flow to stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral nervous system”.
Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer..
Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan : (1) sistem kekebalan tubuh, (2)Pengeluaran Enkefalin,(3)Pelepasan neurotransmiter, (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” pada Sistim Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.
Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi Qi dan Xue meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, terapis lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.
Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.
.
Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari :
Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)
Sejarah
Hijamah/bekam/cupping/Blood letting/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi.
Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.
Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru . Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) , orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan sekarang..
Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif.Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan Textbook Kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah Bekam..
Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) memopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya..

Kapan Hijamah dikenal dan berkembang di Indonesia?
Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia, diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam..
Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.
Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan efektif..
Jenis bekam
  • Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari. Prinsip dasar penggunaan bekam kering menurut TCM teknik sedasi/pelemahan dan pengeluaran pathogen yang berlebih/ekses. Unsur yang dikeluarkan dalam bekam kering adalah: Qi/energy , angin, panas dan Api. Teknik ini sangat bagus untuk menangani sindrom Re/Panas tipe Defisien.
  • Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Dan selama 3 jam setelah di-bekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu sahaja. Menurut Tradisional Chinese Medicine ( TCM ) Bekam basah adalah teknik sedasi/pelemahan dan pengeluaran pathogen yang berlebih/ekses. Unsur yang dikeluarkan dalam bekam basah adalah: Qi/energy, Xue/darah , Angin, panas dan Api. Teknik ini sangat bagus untuk menangani sindrom Re / Panas Ekses.
  • Bekam Api (Fire Cupping), yaitu teknik membekam menggunakan api sebagai media pemvakum/membekam. Bekam api menggunakan gelas khusus bekam api yang terbuat dari kaca tebal. Bekam Api berkembang luas di CIna sebagai teknik pengobatan yang banyak sekali digunakan selain akupuntur. Konsep TCM menyatakan bahwa bekam api digunakan untuk mengeluarkan patogen angin dan dingin. Bagi tipikal pasien yang mengalami sindrom panas dan kering (Sindrom Re)tidak dianjurkan menggunakan bekam api
Para pelaku medis dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel ilmiahnya. Di situ ditemukan hal yang luar biasa tentang terapi bekam dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.
Darah bekam yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah. Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang   ada di dalam darah biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
2. Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Hal tersebut mengindkasikan bahwasanya proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh.
3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
Sekarang ini terapi bekam diteliti banyak pihak. Penelitian meliputi mekanisme penyembuhan, cara kerja, serta manfaat kesehatan dari bekam. Salah satu penelitian yang mengemuka ialah yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih. Beliau adalah Dosen Tamu di Universitas Chichago, yang juga peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural serta bagian dari anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika.
Menurut beliau, pengobatan dengan bekam tengah dan telah dipelajari pada kurikulum kedokteran di Amerika. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena pengobatan bekam yang terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.
Namun yang membedakan terapi bekam dengan terapi akupunktur ialah pada terapi tusuk jarum reaksi yang dihasilkan hanyalah sebatas perangsangan, sedangkan pada terapi bekam selain proses perangsangan, juga terjadi proses pergerakan aliran darah.
Hal senada diungkapkan oleh Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir mengatakan, “Riset juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebagai terapi pendamping pengobatan medis

Waktu berbekam
Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu menceritakan bahwa : "Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Ia melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu." (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan.
Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya. 1. Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit.” (Shahih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani) 2. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya sebaik-baik bekam yang kalian lakukan adalah hari ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/204)) 3. Dari Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu, dia bercerita: ” Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam biasa berbekam di bagian urat merih (jugular vein) dan punggung. Ia biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21.” (HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih) 4. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: ‘Berbekamlah pada hari ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))
Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun mengatakan : “Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya cahaya di bulan”.


Cara bekam
Cara melakukan Bekam :
1. Mempersiapkan semua peralatan yang sudah disterilkan dengan alat sterilisator standar.
2. Mulai dengan do’a dan mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan (misalnya. Iodin)
3. Dilanjutkan dengan penghisapan kulit menggunakan “kop/gelas” bekam, kekuatan penghisapan pada setiap pasien berbeda-beda. Lama penghisapan selama 5 menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi (pembiusan) lokal. Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan dan jangan melakukan penghisapan lebih dari 4 titik bekam sekaligus.
4. Dengan menggunakan pisau bedah standar kemudian dilakukan syartoh /penyayatan (jumlah sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh terlalu dalam, dilakukan sejajar dengan garis tubuh). Salahsatu tanda bahwa sayatannya baik adalah sesaat setelah disayat, kulit tidak mengeluarkan darah akan tetapi setelah disedot dengan alat maka darahnya baru keluar.
5. Lakukan penghisapan kembali dan biarkan “darah kotor” mengalir di dalam kop selama 5 menit.
6. Bersihkan dan buang darah yang tertampung dalam kop dan jika perlu bisa lakukan penghisapan ulang seperti tadi. Tidak boleh dilakukan pengulangan sayatan.
7. Bersihkan bekas luka dan oleskan minyak habbatus sauda yang steril. Umumnya bekas bekam akan hilang setelah 2-5 hari.
8. Ucapkan Alhamdulillah dan rasakan keajaiban “mukjizat” medis bekam.
9. Setiap pasien dianjurkan untuk memiliki alat bekam sendiri. Kop/alat bekam tidak boleh digunakan untuk pasien lain pada penderita hepatitis, ODHA, dan penyakit menular lainnya.
Ada sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits, selebihnya merupakan pengembangan dari itu. Beberapa ahli bekam juga menggunakan titik akupuntur untuk dilakukan pembekaman sedangkan yang lainnya menggunakan pendekatan anatomi organ tubuh dan patofisiologis suatu penyakit.
Bagian tubuh yang dibekam di antaranya adalah Titik di kepala (Ummu Mughits, Qomahduwah, Yafukh, Hammah, dzuqn, udzun), Leher dan punggung (Kaahil, al-akhda’ain, alkatifain, naqroh,munkib), kaki (Wirk, Fakhd, Zhohrul qodam, iltiwa’) dan lain sebagainya.
Penyakit apa saja yang dapat diobati dengan bekam?
Thomas W. Anderson telah menulis sebuah buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Methode. Beberapa di antara penyakit yang berespon cukup baik dengan Terapi bekam adalah Hipertensi, hiperuricemia (Gout/Pirai), hiperkolesterolemia, stroke, parkinson, epilepsy, migrain, vertigo, gagal ginjal, varises, wasir (hemoroid), dan semua keluhan sakit (rematik, ischialgia/sciatica, nyeri pinggang bawah), penyakit darah (leukemia, thalasemia), tinnitus, asma, alergi, penyakit sistim imun (SLE, HIV), infeksi (Hepatitis, elefantiasis), Glaukoma, Insomnia, enuresis/mengompol, mania, skizofren dan trans (gangguan sihir/jin), dll. Begitu juga bekam untuk kesuburan (fertilitas) dan kecantikan (menghilangkan jerawat, komedo, vitiligo, menurunkan berat badan, dll).  Berbekam pada dasarnya menyembuhkan smua jenis penyakit kecuali KEMATIAN.
Apakah terdapat kontraindikasi efek samping yang terjadi akibat bekam? Orang dalam kondisi seperti apa yang tidak boleh dibekam?
Pada beberapa kasus dimana syarat pembekaman kurang terpenuhi, kadang-kadang muncul efek samping berupa mual/muntah (jika terlalu dekat jaraknya dengan makan/<2jam setelah makan), lemas (jika pembekaman terlalu banyak titik), keluarnya bula/gelembung (jika pembekaman terlalu lama dan kekuatan pompa terlalu kuat). Adapun jika dilakukan sesuai “aturan main” maka efek samping tersebut jarang sekali terjadi.
Orang yang ditunda pembekamannya adalah : Wanita hamil (pada daerah perut dan punggung bawah), wanita menstruasi dan nifas, orang yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, sedang cuci darah, baru melakukan donor darah, penderita dengan kondisi yang sangat lemah dan tekanan darah sangat rendah, serta orang yang sedang kelaparan/kenyang/gugup (fobia).
Siapa saja yang boleh dibekam? Dan kisaran usia berapa?
Semua orang bisa dibekam pada kisaran umur 4 tahun keatas, yang penting pasiennya bisa kooperatif. Pada orang tua yang sudah renta, ibu hamil dan anak-anak pembekaman dilakukan dengan hati-hati, dengan sayatan yang tipis, tekanan kop yang ringan dan titik bekam yang terbatas.
Tips memilih tempat bekam
Bagaimana tips yang baik dalam memilih terapi bekam?
1. Pilihlah Terapis bekam yang bersertifikat dan diutamakan memiliki pendidikan/pengetahuan medis yang cukup
2. Pastikan Terapis tersebut memiliki peralatan standar sterilisasi (sterilisator) yang memadai
3. Menggunakan peralatan medis standar (hanscon, masker, pisau bedah, kassa steril, dll) Hindari penggunaan silet, cutter, kaca, tissue gulung, kapas, atau kop berupa tanduk, bambu dan gelas biasa. Dalam prakteknya Rosulullah menggunakan metode syartoh (sayatan) ketika berbekam


Titik-titik Terapi Bekam

Pada dasarnya, titik-titik bekam juga merupakan perpaduan titik meredian akupuntur. Titik-titik bekam yang dikenal sebagai berikut :
1. Ummu Mughits
Dari Ibnu Umar r.a. bercerita bahwa :
” Nabi Muhammad SAW pernah berbekam di kepalanya dan menyebutnya dengan Ummu Mughits. “
Titik-titik tersebut berada di ubun-ubun dan bermanfaat untuk mengatasi penyakit Stroke, Hypertensi, Vertigo, dan Migrain.

2. Qumah Duwah
” Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekan di tengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari tujuh puluh dua penyakit. “Titik ini sangat bermanfaat untuk penyakit ringan dan berat seperti pandangan kabur, meningkatkan daya ingat, sakit kepala, sakit bahu dan tenggorokan.

3. Al-Akhda’ain
” Rasulullah SAW pernah berbekam pada ‘akhda ‘ain dan bahu beliau. Beliau biasa berbekam pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas dan keduapuluhsatu.” Titik ini adalah dua urat samping kiri dan kanan leher. Kadang-kadang, posisinya agak tersembunyi. Manfaatya untuk mengatasi hypertensi dan stroke pada bagian kepala dan wajah.

4. Al-Kaahil
Titik ini berada di ujung atas tulang belakang, bermanfaat untuk masalah penyakit sekitar kepala dan saraf.

5. Al-Hammah
Ini adalah titik paling atas kepala. Bermanfaat untuk mengembalikan ingatan.

6. Titik Punggung
Posisinya berada di punggung kanan dan kiri, bermanfaat untuk penyakit asma, paru-paru, dan bronkhitis.

7. Titik Pinggang
Titik ini bermanfaat untuk masalah gangguan ginjal dan susah buang air kecil.

8. Titik Pinggul
Titik ini bermanfaat untuk menghilangkan rasa nyeri ketika jatuh dalam posisi duduk.

9. Titik Pangkal Paha
Titik ini bermanfaat untuk kaki lemas atau memar karena terpukul atau terjatuh.

10. Titik Betis dan Lipatan Paha
Titik ini bermanfaat untuk mengatasi gangguan kandung kemih, asam urat, dan pegal linu.

11. Titik Punggung Telapak Kaki
Titik ini bermanfaat untuk masalah luka-luka paha, betis, hambatan haid dan gatal-gatal pada buah zakar.



Rawatan bekam di muka amat baik untuk membersihkan kulit muka, menghilangkan jerawat, resdung, mencerah dan menaikkan seri wajah serta awet muda.

"Allah yang menurunkan penyakit, Allah juga yang menurunkan obatnya serta yang menyembuhkannya, maka berobatlah dengan cara yang baik dan benar"
Hadits Rasulullah SAW
"Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah Al Hijamah (bekam)" HR. Ahmad.

"Kesembuhan itu ada pada 3 (tiga) hal, dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan kay (besi panas). Tetapi aku melarang umatku menggunakan kay" HR. Muslim.

"Setiap penyakit itu ada obatnya. Jika obat yang tepat jatuh pada penyakit, dengan izin Allah penyakit itu pasti sembuh" HR. Muslim.

”Pada Malam Aku di Isra’ kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata: ” Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan Bekam” HR. Ibnu Maajah & At Tirmidzi.

“Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk berobat adalah baik, maka itu adalah ber-bekam/hijamah” HR. Abu Daud.


Hadits-hadits yang berkaitan dengan disunnahkannya Hijamah/Bekam
(dari berbagai Kitab Hadits : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Mu’jam Kabir dll) 
 سُئِلَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ كَسْبِ الْحَجَّامِ فَقَالَ احْتَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَةَ فَأَمَرَ لَهُ بِصَاعَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَكَلَّمَ أَهْلَهُ فَوَضَعُوا عَنْهُ مِنْ خَرَاجِهِ وَقَالَ إِنَّ أَفْضَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ أَوْ هُوَ مِنْ أَمْثَلِ دَوَائِكُمْ  
Dari Anas bin Malik r.a,(ditanya) mengenai Hijamah, beliau berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah ber-bekam/hijamah dan memrintahkan keluarga beliau dan Rasulullah  bersabda: Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah dengan Hijamah.Hadit dari Ibnu Abi Umar juga menyebutkan demikian(Shahih Muslim 1577) 
 عَنْ أَبِي رَجَاءٍ، عَنْ سَمُرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"أَفْضَلُ مَا تَدَاوَى بِهِ النَّاسُ الْحِجَامَةُ". المعجم الكبير الطبراني 
Dari Abi Raja’, dari Samurah r.a.  berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah  bersabda: Sebaik-baik pengobatan yang manusia lakukan adalah dengan Hijamah. (Mu’jam Kabir – At Thabrani)
  عَنْ مُعَاوِيَةَ بن قُرَّةَ، عَنْ مَعْقِلِ بن يَسَارٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"الْحِجَامَةُ يَوْمَ الثُّلاثَاءِ لِسَبْعَ عَشْرَةَ مِنِ الشَّهْرِ دَوَاءٌ لَدَاءِ سَنَةٍ" معرفة الصحابة لأبي نعيم الأصبهاني(1) الحجامة : نوع من العلاج بتشريط موضع الألم وتسخينه لإخراج الدم الفاسد منه  
Dari Muawiyah, dari Ma’ql bin Yassar r.a, berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah  bersabda: Hijamah pada hari selasa atau tanggal 17 adalah pengobatan yang disunnahkan(Ma’rifatu Shahabah dan Mu’jam Kabir At Thabrani)  
 حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا عَوْفٌ وَهَوْذَةُ حَدَّثَنَا عَوْفٌ حَدَّثَنَا شَيْخٌ مِنْ بَكْرِ بْنِ وَائِلٍ فِي مَجْلِسِ قَسَامَةٍ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى سَمُرَةَ وَهُوَ يَحْتَجِمُ فَقَالَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ خَيْرِ دَوَائِكُمْ الْحِجَامَةَ  
Sesungguhnya sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah Hijamah(Musnad Ahmad) 
 عن معقل بن يسار ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « الحجامة يوم الثلاثاء لسبع عشرة من الشهر ، دواء لداء سنة » القول في البيان عن معاني هذه الأخبار إن قال لك قائل : ما أنت قائل في هذه الأخبار التي رويتها لنا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ، من ندبه أمته إلى الحجامة ، وقوله عليه السلام : « ما مررت بملأ من الملأ الأعلى إلا أمروني بالحجامة ، وقالوا : مر أمتك بالحجامة » ، وقوله صلى الله عليه وسلم « احتجموا لخمس عشرة ، وسبع عشرة ، وتسع عشرة ، وإحدى وعشرين » 
 Dari Muawiyah, dari Ma’ql bin Yassar r.a, berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah  bersabda: Hijamah pada hari selasa atau tanggal 17 adalah pengobatan yang disunnahkan. Dijelaskan bahwa diceritakan mengenai Pengobatan dengan Hijamah dan dikatan bahwa : Rasulullah SAW bersabda : “ Aku tidak diperintah oleh Para Malaikat pada Malam Isra kecuali mereka (para Malaikat) itu berkata : Kerjakan Hijamah ya Muhammad .” dan mereka (para Malaikat) itu juga berkata Perintahkan Umatmu ber-hijamah. Rasulullah  bersabda: Hendaklah ber-hijamah/ber-bekam pada tanggal 15, 17, 19 dan 21”.(Ma’rifatu Shahabah dan Mu’jam Kabir At Thabrani) 
 عن ابن عباس ، عن النبي صلى الله عليه وسلم ، قال : « خير يوم تحتجمون  فيه سبع عشرة وتسع عشرة وإحدى وعشرين » ، قال : « وما مررت بملأ من الملائكة ليلة أسري بي إلا قالوا : عليك بالحجامة  يا محمد » مسند عبد بن حميد  
Dari Ibn Abbas r.a, dari Rasulullah  bersabda: Sebaik-baik hari untuk Hijamah adalah pada tanggal 17, tanggal 19 dan 21.” Rasulullah SAW bersabda : “ Aku tidak diperintah oleh Para Malaikat pada Malam Isra kecuali mereka (para Malaikat) itu berkata : Kerjakan Hijamah ya Muhammad .”(Musnad Abd bin Hamid)



kami membuka praktek dan melayani terapi bekam untuk daerah magelang, yogyakarta dan sekitarnya. contack person 0813-9225-9999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar