Sabtu, 30 Maret 2013

♥ Tips Untuk Adam dan Hawa dalam Memilih Pasangan ♥



(¯`*•.¸¸.•*´¯)  Bismillahirrahmanirrahim

♥ Untuk Adam..
Andai ingin Mencari Hawa..

1. Jangan di lihat dari purdah maupun tudung semata.. karena Hawa hari ini tidak lagi seperti dulu..

Lihatlah pada telapak tangannya.. Andai dengan mudahnya telapak lembut itu hinggap pada kulit lelaki lain.. Fikirlah dengan matang untuk menyuntingnya...
Sesungguhnya memegang bulu anjing itu lebih baik dari menyentuh kulit lelaki atau wanita yang akan di nikahi..

2. Jangan di lihat dari baju gamis maupun jubahnya semata.. Lihatlah pada kata yang terucapdari bibirnya..
Andai kata-katanya berbisa atau keras suaranya.. Fikirlah semasaknya andai hati masih Ingin menyuntingnya..
Khawatir kelak dia membawa fitnah buat si suami.. menabur buruk pada diri si suami..

3. Jangan di lihat pada cantik ayu wajahnya semata-mata.. Lihatlah pada sepasang indah mata miliknya..
Andai tidak redup menundukkan pandangan.. Fikirlah andai ingin terus menyunting dirinya..
Khawatir jika sudah bersuami.. matanya masih terus liar memandang rupa lelaki lain yang bukan bernama suami..

♥ Untuk Hawa..

Andai ingin Menerima Cinta Adam..

1. Jangan di lihat pada mewahnya semata-mata.. Lihatlah pada aktivitas malamnya..
Andai liar hidupnya ketika malam menjelma.. Fikirkanlah sebaik baiknya jika mau menerima..

Karena maksiat itu lebih mudah tatkala gelap malam sudah tiba.. Khawatir juga subuhnya terus lena dibuai mimpi nan indah..

2. Jangan di lihat pada pakaian semata-mata.. Lihatlah pada bagian kakinya..
Andai mudah pahanya di perlihatkan tatkala keluar dari rumah (bercelana pendek)..
Fikirlah sebaiknya jika masih mau menerima..
Karena aurat suami itu hanya selayaknya di lihat oleh si isteri..

3. Jangan di lihat pada tampan paras semata-mata.. Lihatlah pada mulutnya tatkala bicara..
Andai dia mudah menghambur kata kata kotor dan sumpah serapah.. Fikirlah sebaiknya andai masih tegar memilihnya..
Khawatir jika bersama kelak.. kesalahan kecil anda akan menerima hamburan cacian yang menyesakan..

Lelaki dan wanita hari ini tak lagi seperti mereka yang dulu...

Sebelum ini.. wanita berhijab itu sesungguhnya memang mulia lahir batinnya..
Tapi hari ini.. mereka yang bertudung ''BARANGKALI'' hanya untuk menyembunyikan kelemahan diri..

Begitu juga sang lelaki.. Kadang-kala berkopiah..
Dari mata nampak sungguh alim.. tapi dalam hatinya..BARANGKALI??
Siapa yang tahu..

Sekadar renungan bersama.
Semoga bermanfaat dan salam santun erat silaturahmi wa ukhuwah fillah

JANGAN AJAK AKU PACARAN!!




• Jangan ajak aku pacaran, karena cinta demikian bukanlah hubungan yang dihalalkan.

• Jangan ajak aku pacaran, karena pacaran begitu dekat dengan kemaksiatan.

• Jangan ajak aku pacaran, karena aku tak mau kehormatanku tergadaikan.

• Jangan ajak aku pacaran, karena aku dibalik keindahannya justru akan membutakan.

• Jangan ajak aku pacaran, karena aku ingin menjaga kesucian.

• Dan jangan ajak aku pacaran, karena aku takut buaiannya melunturkan cintaku kepada-Nya.

•• Jangan katakan aku sok alim..

•• Jangan katakan aku sok suci..

Akan tetapi, aku hanya ingin tetap menjaga diri..
Aku hanya ingin tetap menahan diri..
Aku hanya ingin patuh kepada Illahi..

Telah kutetapkan dalam hati..
Hanya imamku yang boleh memacariku nanti..
Setelah tertambat dalam ikatan suci..
Karena aku yakin sekali..
Pacaran setelah menikah itu akan berbuah kebahagiaan abadi..

Apa Kabar, Jodohku?



Apa kabar jodohku?
Apakah kau juga sedang terjaga malam ini?
Apakah kau juga sedang memanjatkan doa kepada Ilahi di sepertiga malam ini?
Dan apakah mulut dan hatimu terus menerus berzikir disaat ini?
Begitu sangat aku merindukanmu, wahai jodohku....
Berharap kau segera datang menjemputku. 
Tapi mungkin saat ini belum saatnya yang tepat untuk kita bertemu.
Walau aku sungguh mau, Walau aku sungguh ingin,
Namun takdir kehidupan mengharuskan kita untuk berjalan lebih lama dan masih banyak kewajiban yang harus kita emban dan kita lakukan.

Apa kabar jodohku?
Apakah kebaikan sedang melingkupi hatimu saat ini?
Apakah kedamaian bersama Allah sang maha pengasih telah mengisi hari- harimu hingga kini?
Bagaimana dengan Quranmu?.
Sudahkah kau berakrab dengannya hari ini?
Ceritakanlah kepadaku..
Aku berharap bisa mendengarnya. ..
Apa kabar jodohku?
Sehatkah kau saat ini?
Lalu episode apa yang sedang kau jalani sekarang?
Jujur, rasanya lelah aku menunggumu.
Sampai- sampai aku berharap, 
Ketika mata ini terbuka, kau telah berada duduk disebelahku,
Kau tersenyum dan membangunkan aku.
Bersama kita bertafakur serta bersujud kepadanya.

Apa kabar jodohku?
Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini memikirkanmu.
Jika saja sekarang kita telah halal dalam ikatan suci, 
Aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.
Maka doakanlah...
Agar aku sabar menunggu, agar kau pun juga bersabar menunggu. Tenanglah....
Aku disini masih bersabar menanti mu, maka kaupun seharusnya begitu.

Jodohku...
Bilakah kita akan bertemu?
Pasti kita akan bertemu.
Namun sekarang, bahagiakanlah dahulu orang tua dan orang- orang yang menyanyangimu.
Namun sekarang, penuhilah dahulu segala kewajibanmu.
Dan perbaikilah kekuranganmu.
Maha suci Allah yang pasti akan memberikan kita kebahagiaan
Disaat dan waktu yang tepat

Jodohku....
Aku yakin, bila laki- laki yang baik adalah untuk wanita yang baik dan wanita yang baik adalah untuk laki- laki yang baik.
Maka bisakah kau bantu aku dengan doamu, agar aku mampu membaikkan dan memperbaiki diriku?
Dan, sudahkah kau sendiri berdoa dan berusaha agar hidup dan dirimu terasa lebih baik?
Semoga kelak saat kita bertemu, aku dapat menjadi hadiah untukmu. Seorang istri yang senantiasa menyenangkanmu..
Semoga di akhir penantian kita nanti,
Kebahagiaan dan kedewasaan batin dari sebuah pribadi, sudah kita miliki.

Jodohku...
Semoga kau tak selalu memenuhi hari dan hatimu hanya dengan aku.
Semoga tetaplah Allah yang menjadi raja di kalbumu.
Dan doakanlah agar akupun berlaku yang sama.
Agar pertemuan kita nanti benar-benar berada dalam ridhoNya.

Jodohku...
Jangan risau dengan lamanya waktu,
karena aku insyaAllah adalah sebuah kepastian untukmu.
Bukankah kau juga yakin bahwa Allah menciptakan makhluknya berpasang- pasangan?.
Maka jangan risau dengan lamanya menunggu.
Jangan pula kau belokkan arah hidupmu pada keputusasaan.
Yakinlah, semua hanya masalah waktu.
Waktu yang pasti akan ada ujungnya.
Dan karena Allah tidaklah sedang mendholimi hambanya.
Maha suci Allah yang pasti akan memberikan kita kebahagiaan
disaat dan waktu yang tepat.

LELAKI DAN WANITA BERPURDAH


Kisah ini berlaku sewaktu di Madinah.

Suatu hari aku berjalan melalui pasar. ketika muazzin melaungkan azan, aku melihat seorang wanita. Wanita itu ganjil cantiknya. Dia berpaling kepadaku seolah-olah tahu bahwa aku mengamatinya. Malah dia memberikanku anggukan kecil penuh bermakna sebelum wanita itu beranjak di satu sudut menuju ke lorong penjual sutera.

Bagaikan terkena panahan halilintar, aku serta-merta tertarik, hatiku terpukau dengan wanita itu. Dalam kepayahan, aku berdebat dengan hatiku, memberikan satu demi satu alasan untuk meneruskan langkahku ke masjid memandangkan masanya telah tiba untuk solat, namun perdebatan ternyata gagal. Aku memutuskan untuk mengikut wanita tersebut.

Aku bergegas mengejar wanita itu, nafasku pantas dan mengah manakala wanita itu tanpa disangka mempercepatkan langkahnya. Dia telah berada jauh beberapa kedai di depan. Dia memalingkan wajahnya seketika padaku, terasa kudapat melihat cahaya senyuman nakal wanita itu dibalik purdah hitamnya. Adakah ini khayalanku saja? bisik hatiku. Akalku seolah-olah tidak berfungsi pada waktu itu.

Siapakah wanita itu?

Aku mempercepat langkahku dan memasuki lorong dimana wanita itu kulihat masuk. Dan seterusnya wanita itu memantau aku, sentiasa di depan, masih tidak dapat dikejar, semakin jauh dan jauh dari mana kami mula-mula bertemu. Perasaanku tambah tak menentu

Adakah wanita itu orang gila?

Semakin jauh nampaknya wanita itu berjalan hingga ke penghujung bandar. Mentari turun dan tenggelam, dan wanita tersebut masih berada jauh di hadapanku. Sekarang, kami berada di tempat yang tidak disangka, sebuah perkuburan lama.

Kalaulah aku sadar seperti biasa, pasti aku akan merasa gemetar, tapi aku berfikir, tempat yang lebih ganjil dari ini biasa dijadikan tempat pasangan kekasih memadu asmara. Dalam 60 langkah di antara kami aku melihat wanita itu memandang ke arahku, menunjuk arah, kemudian turun ke tangga dan melalui pintu bangunan sebuah kubur tua.

Kalaulah aku tidak ditawan senyuman wanita itu tadi, pasti aku berhenti sebentar dan merenungi masa, tapi sekarang tiada guna berpaling arah, aku menuruni tangga tersebut dan mengikuti wanita itu ke dalam bangunan kubur. Di dalam bilik bangunan kubur itu, kudapati wanita itu duduk di atas ranjang yang mewah, berpakaian serba hitam masih berpurdah, bersandar pada bantal yang diletak pada dinding, diterangi cahaya lilin pada dinding bilik itu. Di sebelah ranjang itu, aku terpandang sebuah lubang perigi. “Kuncikan pintu itu”, kata wanita itu, dengan suara yang halus lembut seumpama berbisik, dan bawakan kuncinya. Aku pun mengikuti perintahnya.

“Buangkan kunci tersebut ke dalam perigi itu”, kata wanita itu. Aku bergumam sebentar, kalaulah ada saksi di situ, pasti saksi itu dapat melihat gumamku. “Buang-lah”, ujar wanita itu sambil tertetawa, “tadi kau tidak berfikir panjang untuk meninggalkan solatmu untuk mengikuti kemari?” Tempelak wanita itu lagi. Aku pun terdiam.

“Waktu maghrib sudah hampir selesai”, kata wanita itu bernada sedikit menyindir. “Apa yang kau risaukan? Pergilah! buangkan kunci itu, kau mau aku memuaskan nafsumu, bukan?” kata wanita itu. Aku terus membuang kunci pintu tersebut ke dalam perigi, dan memerhatikan kunci itu jatuh. Perutku terasa bersimpul tatkala tiada bunyi kedengaran ketika kunci itu jatuh ke dalam lantai perigi. Aku berasa kagum, kemudian takut.

Tiba masanya untuk melihat aku, kata wanita tersebut, dan dia mengangkat purdahnya untuk mendedahkan wajah sebenarnya. Bukan wajah segar seorang gadis remaja, tapi kehodohan wajah yang mengerikan, jijik, hitam dan keji, tanpa satu zarah cahaya kelihatan pada alur kedut ketuaannya. “Pandang aku sungguh-sungguh”, kata wanita itu lagi.

Namaku.. Dunia. Aku kekasihmu. Kau habiskan masamu untuk mengejarku , dan sekarang, kau telah memiliki diriku . Didalam kuburmu. Mari... Mari... Kemudian wanita itu ketawa dan ketawa, sehingga dia hancur menjadi debu, dan lilin itu padam satu demi satu, dan kegelapan menyelubungi suasana.