الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Orang-orang yang azan (muazzin) adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 387)
Yakni tatkala manusia sudah berdesak-desakan dan ketika keringat-keringat manusia sudah membanjiri mereka, bahkan ada yang keringatnya setinggi mulutnya. Maka muazzin selamat dari semua itu karena lehernya yang panjang. (Syarh Muslim: 4/333 karya An-Nawawi)
Abu Said Al-Khudri -radhiallahu anhu- pernah berkata kepada Abdullah bin Abdirrahman bin Abi Sha’sha’ah Al-Anshari:
إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Saya perhatikan kamu sangat menyukai kambing dan kampung. Karenanya jika kamu sedang bersama kambingmu atau sedang berada di kampungmu lalu kamu mengumandangkan azan untuk melaksanakan shalat, maka tinggikanlah suaramu ketika azan. Karena sesungguhnya tidaklah suara muazzin itu didengarkan oleh jin, manusia, dan yang lainnya melainkan semuanya akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat. Kemudian Abu Said berkata, “Saya mendengarkan (hadits) ini dari Rasulullah shalallahu alaihi wa alihi wasallam.” (HR. Al-Bukhari no. 87)
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda :
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Kalau seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang ada pada panggilan (azan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian maka pasti mereka akan mengundinya. Dan kalaulah mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan karena bersegera menuju shalat maka mereka pasti akan berlomba-lomba (untuk menghadirinya). Dan kalaulah seandainya mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan dengan mengerjakan shalat isya dan subuh, maka pasti mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 437)
Penjelasan ringkas:
Di antara keutamaan azan lainnya adalah:
1. Allah Ta’ala berfirman, “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata, “Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri.” (QS. Fushshilat: 33)
2. Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda:
إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى
“Apabila azan dikumandangkan maka setan akan lari sambil kentut hingga dia tidak mendengarkan azan lagi. Ketika azan sudah selesai maka dia kembali lagi. Ketika qomat dikumandangkan untuk shalat dia kembali pergi, ketika qamat sudah selesai dia kembali lagi hingga dia bisa mengganggu hati orang yang shalat. Dia mengatakan, “Ingatlah ini, ingatlah itu,” yang mana hal tersebut tidak teringat olehnya sebelum shalat. Sehingga akhirnya seseorang tidak menyadari lagi sudah berapa raka’atkah shalatnya.” (HR. Al-Bukhari no. 608 dan Muslim no. 389)
3. Dari Al-Barra’ bin ‘Azib -radhiallahu anhu- bahwasanya Nabi -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الْمُقَدَّمِ وَالْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ بِمَدِّ صَوْتِهِ وَيُصَدِّقُهُ مَنْ سَمِعَهُ مِنْ رَطْبٍ وَيَابِسٍ وَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya akan bershalawat untuk orang-orang yang berada di shaf yang terdepan. Muazzin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan dia akan dibenarkan oleh segala sesuatu yang mendengarkannya, baik benda basah maupun benda kering, dan dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang shalat bersamanya”. (HR. An-Nasai no. 646, Ahmad: 4/284, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib: 1/99)
4. Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda:
الْإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ اللَّهُمَّ أَرْشِدْ الْأَئِمَّةَ وَاغْفِرْ لِلْمُؤَذِّنِينَ
“Seorang imam adalah penjamin (pelaksanaan shalat) dan muazzin adalah orang yang diberikan kepercayaan untuk menjaganya. Ya Allah tunjukilah para imam dan berilah ampunan untuk para muazzin.” (HR. Abu Daud no. 517, At-Tirmizi no. 191, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib : 1/100)
5. Dari Ibnu ‘Umar -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda :
مَنْ أَذَّنَ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَكُتِبَ لَهُ بِتَأْذِينِهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ سِتُّونَ حَسَنَةً وَلِكُلِّ إِقَامَةٍ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً
“Barangsiapa mengumandangkan adzan selama dua belas tahun, maka wajib baginya surga, Dan dengan adzannya, dalam setiap harinya akan dituliskan enam puluh kebaikan, dan tiga puluh kebaikan untuk setiap iqamah yang ia lakukan.” (HR. Ibnu Majah no. 723 dan dinyatakan shahih oleh Albani dalam Silsilah Hadits Shahih no. 42 dan Shahih Ibnu Majah: 1/226)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar