Sabtu, 03 Desember 2011

SURAT CINTAKU UNTUK UMMI


Apa kabar ummi ? Nanda harap rahmat dan limpahan karunia-Nya selalu tercurah di setiap hembusan nafas , detakan jantung , dan aliran darah ummi .

Sore ini , ketika alam sedang menunjukkan keanggunannya di balik rintik hujan , aku ingin menggoreskan pena untuk mu ummi .
Mungkin ini hanya sebuah surat , tapi Ummi harus tau , surat ini nanda buat dengan setiap katanya menyimpan rindu yang mendalam . Setiap kalimatnya mengandung maafku .  Setiap baitnya penuh dengan untaian terimakasih tiada akhir .

Ummi sayang , boleh nanda tanya?
Kira-kira 18 tahun yang lalu , di sore yang mendung seperti ini , apa yang ummi rasakan ketika ummi tergolek lemah tak berdaya dengan perut berisi bayi kecil itu ?
Apa ummi kesakitan ? Tapi apakah ummi bahagia ? Karna kulihat ada sedikit senyuman di balik rintihan mu.

Lalu , apa yang ummi rasakan ketika bayi itu mulai menendang . Bayi kecil itu tampaknya protes ingin segera keluar ya mi ?
Tapi kenapa rintihan ummi terdengar lebih keras ? Sakit ya mi ?
Lalu, nanda lihat nampaknya ummi sedang berjuang di tengah garis kematian dan kehidupan ya ? Nanda lihat ummi begitu menderita .

Tapi tak berapa lama , setelah ruangan ramai dengar tangisan bayi kecil yang merah , kenapa ummi tersenyum dengan air mata yang mengalir ? Senyum ummi tampak begitu tulus . Apa ummi bahagia ?
Ummi dekap mesra bayi kecil itu , seakan tak mau melepaskannya . Kenapa ummi berikan bertubi-tubi ciuman kepadanya ? Ummi menyayanginya ya ?

Ummi sayang , 18 tahun pun berlalu . Sekarang nanda tau bahwa bayi kecil yang merah itu adalah nanda .
Subhanallah , Maha Besar Allah yang telah menciptakan wanita kuat sepertimu ummi . Nanda tau perjuanganmu
sangatlah berat . Kau lewati persimpangan antara hidup dan mati hanya agar dapat mendekapku erat .

Terimakasih ummi , kau telah mengizinkan nanda untuk merasakan indahnya islam dan nikmatnya iman . Kau telah memberi nanda kebahagiaan karena dapat melihat betapa jelitanya wajahmu.

Ummi sayang , hari terus berganti hari , seluruh kasih dan sayang kau curahkan kepada bayi kecil itu . Dengan cinta tulus yang kau berikan , bayi kecil itu tumbuh dengan sehat .

Pernah suatu malam , bayi kecil itu menangis tiada henti . Kau gelisah dan cemas di buatnya . Ketika kau raba dahinya , panas tinggi rupanya . Dengan air mata yang mulai mengalir , kau mulai merawat bayi kecil itu , kau bisikkan padanya “sayang, jangan menangis ya. Ummi selalu di sisimu” . Dan akhirnya bayi kecil itu diam dalam dekap hangatmu . Nanda tau dia begitu nyaman dan tentram di dalap dekapmu.

Ummi sayang , bayi kecil itu adalah nanda . Apa ummi tau ? Sampai saat ini nanda masih bisa merasakan hangatnya dekapanmu itu. Setiap badan nanda sakit, nanda ingin merasakan dekapmu lagi. Tapi apa daya jarak memisahkan kita mi . Yang bisa nanda lakukan hanya memejamkan mata , dan mulai merasakan hangat dekapmu menjalar di tubuh lemahku . Dengan itulah nanda masih kuat untuk menjalani hari-hari yang melelahkan itu .

Ummi sayang , nanda tau , kaulah yang selalu ada di setiap sakit dan lemahku . Kau bisikkan kata-kata sayang di kala tubuhku melemah . Kau ajak ku untuk selalu menyebut asma-Nya . Dan saat itulah nanda tau , bahwa engkaulah dokter terbaik di seluruh dunia .

Rasanya begitu banyak episode lemah dan sakit yang aku lewati . Aku tak bisa mengingatnya karena terlalu banyak . Tapi yang nanda ingat , di setiap episode itu selalu ada hadirmu di sisiku ummi . Walau terkadang nanda tak bisa merasakan belaian lembutmu , tapi sungguh , dekap hangatmu masih terasa di setiap sel-sel tubuhku . Terimakasih ummi .

Ummi sayang , di balik episode lemah itu , ada berjuta banyak episode bahagia bersama mu. Ah , tapi rasanya bukan berjuta mi . Karena terlalu banyak , nanda tak bisa menghitungnya .

Ketika ummi mengajak nanda untuk menyaksikan betapa indahnya mentari yang terbit , merasakan hangat sinarnya , nanda tersenyum . Karena nanda tau keindahan sinar hangat mentari terkalahkan oleh hangatnya sinar yang kau pancarkan dari kedua mata indah itu .

Ketika ummi mengajak nanda menikmati keindahan pantai dengan deburan ombaknya dan angin yang menerpa lembut , nanda tersenyum . Karena nanda tau lembutnya terpaan angin itu terkalahkan oleh lembutnya belaian tangan halus mu itu .

Ketika ummi mengajak nanda untuk melihat hamparan padang rumput hijau dengan bunga-bunga cantik di bertebaran, nanda tersenyum . Karena nanda tau kecantikan bunga-bunga itu terkalahkan oleh cantiknya wajah teduhmu itu .

Ummi sayang , semua keindahan itu terkalahkan oleh pesonamu . Pesona seorang wanita yang cinta dan kasihku hanya untuknya . Pesona seorang wanita yang namanya selalu tertera elok di palung hatiku .

Ummi sayang , begitu panjang untaian kasih dan sayang ingin ku persembahkan untukmu .
Tapi nampaknya meskipun pena dan kertas di seluruh dunia ini di kumpulkan , tetap tak cukup untuk menuliskannya.

18 tahun yang ku lalui bersama mu adalah saat terindah untukku .

Lisan dan sikap nanda sering menggores hati lembut mu . Bahkan membuat air mata mu tumpah membasahi bumi dengan sendu .
Ribuan bahkan jutaan maaf sepertinya tak mampu menebus segala dosa ku . Simpuhku di kaki mu sepertinya juga tak mampu menghapus noda dari salahku . Maav ummi .
Nanda minta maav atas smua khilaf ..

Rantaian terimakasih tak berujung nanda haturkan dari kediaman nanda di belahan bumi Allah ini .

Terimakasih atas smua kasih dan sayang yang tak pernah usai itu .

Terimakasih untuk belai lembut dan dekap hangat mu .

Terimakasih untuk nasihat dan kata bijak mu .

Terimakasih untuk hadirmu di setiap hari ku .

Terimakasih untuk do’amu yang senantiasa tertuju untukku .

Terimakasih untuk segala yang telah kau berikan selama 18 tahun ini .

Nanda ingin menjadi seorang ibu sepertimu .
Jangan pernah bosan mencintai nanda ya mi ?
Do'akan nanda selalu .

Ingin ku balas semua kasih syang mu itu dengan apa yang tak ada di dunia ini .
Ya , jubah kebanggaan di surga kelak .

Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran.’” (Riwayat al-Hakim)

Ya Allah , izinkan hamba melihat bahagia mereka ketika hamba kenakan jubah kebanggaan pada ummi dan abi . amiin ya robbal alamiin .

Nanda akan berusaha untuk slalu menjadi yang terbaik untukmu .
Nanda akan menjadi anak yang sholihah untukmu .
Nanda akan slalu menyayangi mu .
Nanda sayang ummi , karena Allah :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar