Tidak mudah bagi orang Kristen menjelaskan siapakah Muhammad sebenarnya.
Apakah dia benar seorang nabi seperti yang diakui oleh umat Muslim, atau hanya
manusia biasa yang merasa mendapat pewahyuan dari Allah.
Orang Kristen tidak dapat memberi penilaian kepada Muhammad bukan tanpa
alasan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mereka bersikap demikian,
yaitu:
Faktor pertama: Ditemukannya ajaran
Muhammad yang bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Seperti naik haji.
Menurut orang Kristen, mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali dan mencium batu
hitam mustahil merupakan ajaran dari Allah. Ajaran lainnya adalah arah kiblat
ketika sembahyang. Menghadap hanya pada satu arah pada saat-saat tertentu menunjukkan
bahwa Allah bukanlah Allah yang tak terhitung atau terbatas, Allah yang dapat
berada dimanapun pada saat yang bersamaan.
Laily menjawab:
Perintah berkorban disyari’atkan pada tahun kedua
hijriyah sebagaimana yang disebut dalam al-Qur’an:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَر
Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (Q.S.Al-Kautsar:1-2)
Rasulullah saw. memperingatkan kepada orang-orang yang mampu berkorban akan
tetapi enggan melaksanakanya sebagaimana sabdanya:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا . أخرجه
أحمد وابن ماجه والبيهقى
Barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkorban, janganlah
ia menghampiri tempat shalat kami (Ahrajahu Ahmad, Ibnu Majah dan Baihaqi).
Ini adalah dalil tentang syariat berhaji untuk membantah tuduhan mereka.
Jadi, haji merupakan bukti berkorbannya manusia terhadap hartanya.
Ke-2 mengenai shalat menghadap kiblat.. DIBALIK HIKMAH
KEWAJIBAN MENGHADAP KIBLAT
Kenapa disyariatkan saat shalat harus menghadap Kiblat ?
Kewajiban seorang muslim saat menerima perintah dari Allah dan Rasulnya
adalah menjalankannya baik ia tahu hikmah disebalik perintah tersebut atau
tidak karena hal ini adalah bukti kesetiaan seorang hamba pada Tuhannya
Diantara hikmah kewajiban menghadap Kiblat saat shalat :
1. Ka’bah adalah benda yang dimuliakan oleh Allah terbukti dengan
kewajiban muslim menghadapnya diwaktu shalat, memuliakannya berarti
memuliakan Dzat yang menganggapnya mulia yaitu Allah Ta’alaa
2. sebagai media pemersatu bagi kaum muslimin baik tujuan, hati, barisan
atau semboyan.
Bayangkan bagaimana bentuk shalat manusia bila tidak terdapat kewajiban
menghadap kiblat, sebagian shalat mengahadap disebelah kanan, kiri sebagian
shalat didepan, dibelakang suatu benda yang tentunya kesemuanya akan
menimbulkan ketidakselarasan, cerai berai, berbeda semboyan, tidak satu
barisan.
Dan kewajiban menghadap kiblat dapat mempersatukan hal ini, di bumi
manapun, di masjid manapun seseorang menjalankan shalat semuanya dalam satu
hati, satu barisan, satu semboyan “menghadap kiblat”
3. Agar selalu mengingat rukun islam yang kelima yaitu haji karena
didalamnya terdapat faedah-faedah yang besar bagi yang mampu (haji adalah
ibadah yang membutuhkan keikhlasan harta dan raga karena ibadah selainnya
terkadang hanya membutuhkan raga seprti shalat atau harta seperti zakat)
Faktor kedua: Yang menyebabkan umat
Kristen menolak kenabian Muhammad adalah Shalawat Nabi yang harus disampaikan
kepadanya. Pada Sura Al-Ahzab 33:56 tafsiran Al-Quran Departemen Agama RI tahun
1978, catatan kaki No.1230 berbunyi: Bershalawat jika dari Allah artinya
memberi rahmat, jika dari malaikat-malaikat artinya meminta ampunan (dosa),
jika dari umat Islam/Mukmin artinya berdoa supaya kepada Nabi Muhammad diberi
rahmat (dan kemuliaan) seperti misalnya “Allahu-Ma Shalliala Muhammad”.
No.1231 - Dengan mengucapkan perkataan seperti “Assalamu Alaika
Ayyuhan Nabi” artinya: Semoga keselamatan tercurah kepadamu
Hai Nabi (Muhammad).
Bagaimana mungkin orang Kristen dapat mengikuti seorang Pemimpin yang
keselamatannya masih perlu didoakan oleh pengikutnya?
Laily menjawab:
Di
antara keutamaan yang Allah dan Rasul-Nya janjikan bagi orang yang bershalawat
kepada Nabinya, adalah:
1. Allah bershalawat kepada orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad .
1. Allah bershalawat kepada orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad .
Rasulullah
bersabda:
مَنْ صَلىَّ عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ عَشْراً
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan shalawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim no. 408)
2.
Sebagai penghapus dosa-dosa dan menambah ketinggian derajat di sisi Allah .
Rasulullah
bersabda:
مَنْ صَلَّ عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرَ خَطَيـَاتٍ وَرَفَعَتْ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ
“Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya 10 shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan dan diangkat untuknya 10 derajat.” (HR. An Nasai, 3/50 dan dishahihkan Asy Syaikh Al Albani)
Tentang shalawat, jadi sebenarnya
kita mengucapkan shalawat atau tidak pun kepada nabi, itu tidak tidak
berpengaruh terhadap keselamatan nabi. Karena jasad NABI tidak akan hancur
dimakan tanah, dan Allah sudah menjamin maqam untuk nabi di syurga. Jadi, yang
butuh bershalawat kepada nabi itu diri kita sendiri, karena keutamaan2 yang
sudah tak sebutkan tadi.
Faktor ketiga: Tidak adanya nubuat
dalam Injil maupun kitab-kitab sebelumnya tentang kedatangan Muhammad.
Laily menjawab:
Menurut ajaran agama Islam, sesudah Nabi Isa
atau Yesus akan datang lagi seorang Nabi, yaitu Nabi Muhammad s.a.w.
Kedatagannya itu telah diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan perantaraan
Nabi-nabi-Nya. Berita kedatangannya itu seterusnya dicantumkan didalam Taurat
dan Injil.
Ayat al-qur’an: Artinya: (Orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Tuhan itu ialah) Orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi
yang ummi yang dijumpai mereka, tertulis pada mereka dalam Taurat dan
Injil, yang menyuruh mereka dengan kebaikan dan melarang mereka daripada yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan atas
mereka yang keji-keji dan menggugurkan dari pada mereka keberatannya dan
belenggu yang ada atas mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya dan
memuliakannya dan menolongnya dan mengikut terang yang telah diturunkan
sertanya, mereka itulah orang-orang yang berbahagia. (Al A’raf 157)
Dalam ayat ini dinyatakan bahwa orang-orang
yang disebut beriman ialah orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang ummi
yang tertulis didalam Taurat dan Injil. "Ummi" maksudnya tidak
tahu membaca dan menulis. (hikmahnya nabi Muhammad dijadikan ummi
adalah supaya manusia berfikir, bgaimana mungkin seorang nabi yang ummi
bisa membuat dan mengarang kitab Allah? Ilmu dari mana? Bagi orang yang berakal,
tentu dia akan yakin bahwa ayat-ayat al Qur’an yang diwahyukan kepada nabi, itu
tentu berasal dari Allah, bukan nabi yang membuatnya. Dan bukti bhwa nabi
muhammad adalah nabi terakhir adalah, bahwa nabi Muhammad tidak mempunyai
keturunan anak laki-laki. Anak-anak nabi Muhammad yang laki-laki wafat di waktu
kecil, supaya setelah nabi muhammad tidak ada generasi nabi-nabi lagi. Dmikian
Allah mmbuatnya). Rasul lagi Nabi yang ummi itu ialah Nabi Muhammad
s.a.w. Ia seorang Rasul lagi Nabi yang tidak tahu membaca dan menulis. Dengan
demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. telah diberitakan
Tuhan lebih dahulu dengan menuliskannya didalam Taurat dan Injil.
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa anak mariam
berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku utusan Allaah kepadamu, yang
membenarkan apa yang ada dihadapanku, yaitu Taurat, dan menyampaikan kabar
kesukaan dengan kedatangan seoprang rasul kemudianku namanya Ahmad. Maka tatkala ia telah
datang kepada mereka dengan beberapa keterangan, kata mereka: "Ini adalah
sihir yang terang". (Ash-Shaf 6)
Dengan ayat ini Tuhan menyatakan bahwa Nabi Isa
telah menubuatkan kedatangan seorang rasul yang akan datang kemudiannya bernama
Ahmad. Ahmad itu satu diantara nama-nama Nabi Muhammad S. A. W.. Dengan
demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad S. A. W. Itu telah
diberitakan lebih dahulu oleh Nabi Isa
Ada lagi
kesaksian tentang seorang pendeta: ketika Nabi Muhammad s.a.w, berumur 12 tahun
ia dibawa oleh Abu Thalib ikut berniaga ke negeri Syam (Syria). Ketika mereka
tiba dekat suatu tempat bernama Bushra (sebuah kampung diperbatasan tanah Arab
dengan Syam), mereka bertemu dengan seorang pendeta Kristen yang tinggal di
tempat itu bernama Bahiera. pendeta itu bertanya kepada mereka tentang
kedatangan seorang Nabi dari bangsa Arab yang dijumpainya didalam kitab-kitab
sucinya. Mereka menerangkan bahwa Nabi yang tersebut belum lahir di tanah Arab
sampai pada waktu itu.
Ketika
ia memperhatikan tanda-tanda yang terdapat pada Nabi Muhammad, ia mengatakan
kepada Abu Tahlib bahwa suatu keadaan yang luar biasa terdapat pada anak itu
dan ia berharap supaya anak itu dipelihara baik-baik. Antara lain pendeta itu
melihat Nabi Muhammad senantiasa dilindungi sekumpulan awan.
Dalam
keterangan di atas, Bahiera menyatakan bahwa masih ada seorang Nabi yang akan
datang di tanah Arab. Dan
nubut datangnya nabi Muhammad pun sebenarnya sudah banyak tertuang dalam kitab
injil barnaba pasal 220,212,163,97,96,72,43, 34, 41, 42, 54, 82, 112, 136, 206.
Selain itu dalam kitab injil Yahya pasal 14, dan 16
Intinya adalah bahwa nubuawwah tentang Nabi Muhammad
itu sudah ada dalam kitab-kitab mereka terdahulu. Tapi mengapa mereka bisa
tidak mengetahui? Itulah dia! Karena kitab-kitab mereka sudah revisi, Mengenai nama-nama dalam
Alkitab, selalu orang berhadapan dengan kesulitan, karena penulis-penulis Injil
sering kali menterjemahkan nama-nama yang seharusnya ditulis dalam bahasa asli
dan terkadang tidak diterjemahkan.
Bahkan, pengangkatan Nabi Isa menjadi Yesus,
sekaligus tuhan yang 3, terjadi pada tahun 325 M … yaitu pada konferensi Credo
NICEA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar