Rabu, 20 Maret 2013

Penilaian Alkitab dan Orang Kristen Terhadap Muhammad



Tidak mudah bagi orang Kristen menjelaskan siapakah Muhammad sebenarnya. Apakah dia benar seorang nabi seperti yang diakui oleh umat Muslim, atau hanya manusia biasa yang merasa mendapat pewahyuan dari Allah.

Orang Kristen tidak dapat memberi penilaian kepada Muhammad bukan tanpa alasan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mereka bersikap demikian, yaitu:

Faktor pertama: Ditemukannya ajaran Muhammad yang bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Seperti naik haji. Menurut orang Kristen, mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali dan mencium batu hitam mustahil merupakan ajaran dari Allah. Ajaran lainnya adalah arah kiblat ketika sembahyang. Menghadap hanya pada satu arah pada saat-saat tertentu menunjukkan bahwa Allah bukanlah Allah yang tak terhitung atau terbatas, Allah yang dapat berada dimanapun pada saat yang bersamaan.

Laily menjawab:
Perintah berkorban disyari’atkan pada tahun kedua hijriyah sebagaimana yang disebut dalam al-Qur’an:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَر

Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (Q.S.Al-Kautsar:1-2)
Rasulullah saw. memperingatkan kepada orang-orang yang mampu berkorban akan tetapi enggan melaksanakanya sebagaimana sabdanya:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا . أخرجه أحمد وابن ماجه والبيهقى

Barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkorban, janganlah ia menghampiri tempat shalat kami (Ahrajahu Ahmad, Ibnu Majah dan Baihaqi).

Ini adalah dalil tentang syariat berhaji untuk membantah tuduhan mereka. Jadi, haji merupakan bukti berkorbannya manusia terhadap hartanya.

Ke-2 mengenai shalat menghadap kiblat.. DIBALIK HIKMAH KEWAJIBAN MENGHADAP KIBLAT
Kenapa disyariatkan saat shalat harus menghadap Kiblat ?
Kewajiban seorang muslim saat menerima perintah dari Allah dan Rasulnya adalah menjalankannya baik ia tahu hikmah disebalik perintah tersebut atau tidak karena hal ini adalah bukti kesetiaan seorang hamba pada Tuhannya

Diantara hikmah kewajiban menghadap Kiblat saat shalat :

1. Ka’bah adalah benda yang dimuliakan oleh Allah terbukti dengan kewajiban muslim menghadapnya diwaktu shalat, memuliakannya berarti memuliakan Dzat yang menganggapnya mulia yaitu Allah Ta’alaa

2. sebagai media pemersatu bagi kaum muslimin baik tujuan, hati, barisan atau semboyan.
Bayangkan bagaimana bentuk shalat manusia bila tidak terdapat kewajiban menghadap kiblat, sebagian shalat mengahadap disebelah kanan, kiri sebagian shalat didepan, dibelakang suatu benda yang tentunya kesemuanya akan menimbulkan ketidakselarasan, cerai berai, berbeda semboyan, tidak satu barisan.

Dan kewajiban menghadap kiblat dapat mempersatukan hal ini, di bumi manapun, di masjid manapun seseorang menjalankan shalat semuanya dalam satu hati, satu barisan, satu semboyan “menghadap kiblat”

3. Agar selalu mengingat rukun islam yang kelima yaitu haji karena didalamnya terdapat faedah-faedah yang besar bagi yang mampu (haji adalah ibadah yang membutuhkan keikhlasan harta dan raga karena ibadah selainnya terkadang hanya membutuhkan raga seprti shalat atau harta seperti zakat)

Faktor kedua: Yang menyebabkan umat Kristen menolak kenabian Muhammad adalah Shalawat Nabi yang harus disampaikan kepadanya. Pada Sura Al-Ahzab 33:56 tafsiran Al-Quran Departemen Agama RI tahun 1978, catatan kaki No.1230 berbunyi: Bershalawat jika dari Allah artinya memberi rahmat, jika dari malaikat-malaikat artinya meminta ampunan (dosa), jika dari umat Islam/Mukmin artinya berdoa supaya kepada Nabi Muhammad diberi rahmat (dan kemuliaan) seperti misalnya Allahu-Ma Shalliala Muhammad”. No.1231 - Dengan mengucapkan perkataan seperti Assalamu Alaika Ayyuhan Nabi artinya: Semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi (Muhammad).
Bagaimana mungkin orang Kristen dapat mengikuti seorang Pemimpin yang keselamatannya masih perlu didoakan oleh pengikutnya?

Laily menjawab:
Di antara keutamaan yang Allah dan Rasul-Nya janjikan bagi orang yang bershalawat kepada Nabinya, adalah:
1. Allah bershalawat kepada orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad .
Rasulullah bersabda:

مَنْ صَلىَّ عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ عَشْراً
 
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan shalawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim no. 408)

2. Sebagai penghapus dosa-dosa dan menambah ketinggian derajat di sisi Allah .
Rasulullah bersabda:

مَنْ صَلَّ عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرَ خَطَيـَاتٍ وَرَفَعَتْ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ
 
“Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya 10 shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan dan diangkat untuknya 10 derajat.” (HR. An Nasai, 3/50 dan dishahihkan Asy Syaikh Al Albani)

Tentang shalawat,  jadi sebenarnya kita mengucapkan shalawat atau tidak pun kepada nabi, itu tidak tidak berpengaruh terhadap keselamatan nabi. Karena jasad NABI tidak akan hancur dimakan tanah, dan Allah sudah menjamin maqam untuk nabi di syurga. Jadi, yang butuh bershalawat kepada nabi itu diri kita sendiri, karena keutamaan2 yang sudah tak sebutkan tadi.

Faktor ketiga: Tidak adanya nubuat dalam Injil maupun kitab-kitab sebelumnya tentang kedatangan Muhammad.

Laily menjawab:
Menurut ajaran agama Islam, sesudah Nabi Isa atau Yesus akan datang lagi seorang Nabi, yaitu Nabi Muhammad s.a.w. Kedatagannya itu telah diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan perantaraan Nabi-nabi-Nya. Berita kedatangannya itu seterusnya dicantumkan didalam Taurat dan Injil.
Ayat al-qur’an: Artinya: (Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Tuhan itu ialah) Orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang ummi yang dijumpai mereka, tertulis pada mereka dalam Taurat dan Injil, yang menyuruh mereka dengan kebaikan dan melarang mereka daripada yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan atas mereka yang keji-keji dan menggugurkan dari pada mereka keberatannya dan belenggu yang ada atas mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya dan memuliakannya dan menolongnya dan mengikut terang yang telah diturunkan sertanya, mereka itulah orang-orang yang berbahagia. (Al A’raf 157)
Dalam ayat ini dinyatakan bahwa orang-orang yang disebut beriman ialah orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang ummi yang tertulis didalam Taurat dan Injil. "Ummi" maksudnya tidak tahu membaca dan menulis. (hikmahnya nabi Muhammad dijadikan ummi adalah supaya manusia berfikir, bgaimana mungkin seorang nabi yang ummi bisa membuat dan mengarang kitab Allah? Ilmu dari mana? Bagi orang yang berakal, tentu dia akan yakin bahwa ayat-ayat al Qur’an yang diwahyukan kepada nabi, itu tentu berasal dari Allah, bukan nabi yang membuatnya. Dan bukti bhwa nabi muhammad adalah nabi terakhir adalah, bahwa nabi Muhammad tidak mempunyai keturunan anak laki-laki. Anak-anak nabi Muhammad yang laki-laki wafat di waktu kecil, supaya setelah nabi muhammad tidak ada generasi nabi-nabi lagi. Dmikian Allah mmbuatnya). Rasul lagi Nabi yang ummi itu ialah Nabi Muhammad s.a.w. Ia seorang Rasul lagi Nabi yang tidak tahu membaca dan menulis. Dengan demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. telah diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan menuliskannya didalam Taurat dan Injil.

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa anak mariam berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku utusan Allaah kepadamu, yang membenarkan apa yang ada dihadapanku, yaitu Taurat, dan menyampaikan kabar kesukaan dengan kedatangan seoprang rasul kemudianku namanya Ahmad. Maka tatkala ia telah datang kepada mereka dengan beberapa keterangan, kata mereka: "Ini adalah sihir yang terang". (Ash-Shaf 6) 

Dengan ayat ini Tuhan menyatakan bahwa Nabi Isa telah menubuatkan kedatangan seorang rasul yang akan datang kemudiannya bernama Ahmad. Ahmad itu satu diantara nama-nama Nabi Muhammad S. A. W.. Dengan demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad S. A. W. Itu telah diberitakan lebih dahulu oleh Nabi Isa

Ada lagi kesaksian tentang seorang pendeta: ketika Nabi Muhammad s.a.w, berumur 12 tahun ia dibawa oleh Abu Thalib ikut berniaga ke negeri Syam (Syria). Ketika mereka tiba dekat suatu tempat bernama Bushra (sebuah kampung diperbatasan tanah Arab dengan Syam), mereka bertemu dengan seorang pendeta Kristen yang tinggal di tempat itu bernama Bahiera. pendeta itu bertanya kepada mereka tentang kedatangan seorang Nabi dari bangsa Arab yang dijumpainya didalam kitab-kitab sucinya. Mereka menerangkan bahwa Nabi yang tersebut belum lahir di tanah Arab sampai pada waktu itu.

Ketika ia memperhatikan tanda-tanda yang terdapat pada Nabi Muhammad, ia mengatakan kepada Abu Tahlib bahwa suatu keadaan yang luar biasa terdapat pada anak itu dan ia berharap supaya anak itu dipelihara baik-baik. Antara lain pendeta itu melihat Nabi Muhammad senantiasa dilindungi sekumpulan awan. 

Dalam keterangan di atas, Bahiera menyatakan bahwa masih ada seorang Nabi yang akan datang di tanah Arab. Dan nubut datangnya nabi Muhammad pun sebenarnya sudah banyak tertuang dalam kitab injil barnaba pasal 220,212,163,97,96,72,43, 34, 41, 42, 54, 82, 112, 136, 206. Selain itu dalam kitab injil Yahya pasal 14, dan 16

Intinya adalah bahwa nubuawwah tentang Nabi Muhammad itu sudah ada dalam kitab-kitab mereka terdahulu. Tapi mengapa mereka bisa tidak mengetahui? Itulah dia! Karena kitab-kitab mereka sudah revisi, Mengenai nama-nama dalam Alkitab, selalu orang berhadapan dengan kesulitan, karena penulis-penulis Injil sering kali menterjemahkan nama-nama yang seharusnya ditulis dalam bahasa asli dan terkadang tidak diterjemahkan.
Bahkan, pengangkatan Nabi Isa menjadi Yesus, sekaligus tuhan yang 3, terjadi pada tahun 325 M … yaitu pada konferensi Credo NICEA.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar